Selasa, Desember 05, 2006
Peraturan yang aneh ^.^
Assalamualaikum wr. wb.

Hari ini, rima mulai mengikuti aturan Polda Metro Jaya yang sedikit agak2 aneh, yaitu tentang sepeda motor harus berada dijalur kiri dan harus menyalakan lampu motor mereka. sebenarnya peraturan ini sudah mulai dilaksanakan sejak kemarin tapi berhubung rima kemarin tidak masuk kerja maka belum tahu situasi lapangan gimana.

Rima udah merasakan percobaan dari peraturan ini sejak seminggu yang lalu, sepanjang senayan-semanggi, jalanan dibagi, dijaga oleh beberapa polisi, dan diberi tanda, motor dijalur kiri. Nah tadi pagi, rima coba menyusuri jalan antara s. parman hingga kuningan (jalur yang rima selalu pakai bila ke kantor) gimana sech bentuk dari peraturan baru itu?

Dari rumah rima udah menyalakan lampu motor, sambil melihat-lihat motor2 lain, ehm... sebagian tetap mematikan lampunya (pasti mereka hanya melewati jalan2 kecil) namun sebagian lagi menyalakan lampu motornya.

Sampai di jalan raya, kakak yang selalu jadi temen bareng pas berangkat kerja karena rima harus mengantarkan dia dulu udah wanti2, "rim, lewat sebelah kiri aja, nanti ditangkep loh", hehehe, ya udah, selalu berusaha ambil jalur kiri, weh ... tapi sepanjang palmerah sampe bunderan slipi, kok gak ada pembantas untuk jalur kiri yach?? apa karena itu jalur macet, kalo dibedakan antara motor dan mobil akan makin macet? ya tetaplah motor2 itu seliweran diantara mobil2 ituh, baru disekitar bni 46 gatsu ada pembagian jalur, dua jalur disebelah kiri dikhususkan untuk motor, tapi itu hanya sampai semanggi, dari semanggi ke kuningan, tidak ada jalur yang dikhususkan... kenapa yach? dari kuningan ke kantor lipi gatsu, terlihat beberapa tanda untuk pembatas, tapi sebagian sudah hancur terlindas, dan tampak para pengendara tidak memperdulikan adanya peraturan harus di jalur kiri.

Sebenarnya rima sich setuju kalo pengendara motor menggunakan jalurnya sendiri, soalnya di Jakarta, yang jumlah kendaraan yang banyak, baik itu kendaraan roda 4 ataupun 2. pada kenyataannya, tetap pengendara motor menjadi golongan minoritas dijalan, karena jalanan di jakarta, terlebih kalo macet pasti dikuasai para pengendara roda 4, pengendara roda 2 ini hanya bisa mencari jalan disela-sela kendaraan roda 4, hingga terkesan menyalip, lah wong ndak dapet ruas jalan sendiri, atau terpaksa melewati trotoar. nah kalo motor punya jalurnya sendiri khan asik, yang jelas lebih lancar ^.^.

Tapi ... kalo aturan lampu harus menyala ... gunanya apa sech? jelas2 malah bikin silau. Peraturan ini yang harus dipertanyakan ^.^ ... hehehe

Owh ya, rima juga kurang setuju buat para pengendara roda 2 yang suka melawan arus, bahaya bgt, rima aja hampir beberapa kali tertabrak mereka baik saat akan menyebrang jalan ataupun saat mengendarai motor, ayo ... tertib dunk ;), mudah2an keberadaan motor di jakarta semakin diperhitungkan, soalnya motor menjadi kendaraan pilihan di jakarta, karena lebih cepat dan lebih mudah mencari tempat parkirnya di jakarta yang penuh sesak inih ^.^

wassalam
via
 
tulisan mavia pukul 5:30 PM | Permalink |


0 Comments:


click to visit