Hari ini... listrik dikantor padam mulai sekitar jam 9 pagi, kita harus bergelap-gelap ria... hingga sekitar jam 2 siang, sampai akhirnya bag. kepegawaian memutuskan untuk memulangkan semua karyawan, duh... kenapa ndak dari tadi pagi yach?? hehehehe....
Karena pulang agak awal, rencana awal pagi ini, yg ingin langsung ke Al Azhar setelah jam kerja, ditunda dech... rima milih balik ke rumah dolo, plan untuk ke Al Azhar ditunda sampai setelah magrib, lumayan bisa buka puasa dirumah... biar lebih irit :).. walau akhirnya ada yang harus dikorbankan... rima jadi tidak mengikuti kajian muslimahnya teh nini.
Alhamdulillah... sebelum isya, kita (red : rima dan diana) sampe di Al Azhar.Hari ini, aa gym membuka kajian, dgn membawa putri ke 7 nya yang masih berusia 3 tahun, putri yang begitu pintar... bener-bener gak nyangka euy... kalo masih berumur 3 tahun, berbicara sudah begitu lancar, mengajinya bagus dan hafal, berani dan pede untuk berbicara di publik yang berisi begitu banyak orang yang usianya lebih tua dibanding dia. aa sendiri begitu terpukau, dan sangat-sangat bersyukur diberi keturunan yg sedemikian cerdas dan memandang hal tersebut sebagai kebesaran Allah...
Kali ini aa membahas tentang "Allah yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan", inti yang rima bisa ambil dari kajian kali ini adalah :
- Bagitu banyak jalan menuju kematian tetapi yang menentukan kematian adalah Allah, maksudnya begini walaupun kita di medan perang, berada ditengah bencana... tapi disaat itu Allah belum menentukan kematian kita, maka kita termasuk orang-orang yg selamat atau jauh dari kematian... namun bila disaat itu Allah sudah menentukan kematian kita, bagaimanapun kita berusaha mempertahankan hidup, maka kita akan menemukan kematian kita.
- Kita tidak perlu takut akan kematian, tapi yang perlu kita takutkan adalah kehidupan kita yang tanpa arti, maksudnya disini adalah mencoba menjadikan hidup or umur yang kita punya terisi oleh sesuatu yang berguna dan bermanfaat sekurang-kurangnya untuk keluarga.
- Orang yang paling banyak mengingat mati adalah orang yang cerdas, karena dia menjadi semakin berhati-hati dalam berbuat dan menjaga niat dalam hati.
- Hikmah dirahasiakannya Ajal (waktu kematian), agar kita :
Jangan menunda amal
Jangan menunda tobat
Jangan menganggap enteng maksiat
Insya Allah, disaat kita melakukan hal tersebut, maka kita siap untuk menghadapi kematian kapan saja.
wassalam
via